Wednesday, January 12, 2011

Hanyut (yang ku ada hanya kamu...)

Harus bagaimana lagi
Dan terus begini
Dengarkan aku
Lihat ke mataku

Cukup sudah kau menghukum
Salahku tetap salahku
Benarkan ku berbicara
Agar bisa pulih semua

Namun harus sampai bila
Kau kan diam seribu bahasa

Chorus
Maafkanlah ku tak bisa hidup tanpa kamu
Fahamilah ku tak mampu terus tanpa kamu
Bagaimana ku nanti
Bila tiada mengganti
Yang ku ada hanya kamu saja

Saat mata terpejam
Hanya kau ku terbayang
Menghapus semua segala rasa di jiwaku

Saat mata terbuka
Kamulah yang pertama
Tak mampu aku
Bayangkan
Hidup tanpa dirimu

Repeat Chorus

Aku memang bersalah
Selalu saja mengabaikan mu
Dan tapi dah ku sedari
Segala perit kau lalui
Ku terlupa kau terluka

Dan memang selalu
Aku bersalah
Selalu saja mengabaikan mu
Meninggalkan mu
Dan tetapi itulah aku sedari
Segala perit yang kau lalui
Kerna diriku yang terus hanyut

Maafkanlah ku tak bisa hidup tanpa kamu
Bagaimana ku nanti
Bila tiada mengganti
Yang ku ada hanya kamu saja

Bagaimana ku nanti
Bila kau tak di sisi
Yang ku ada hanya kamu saja



p/s: lirik ini sangat menyentuh jiwa saya, setiap bait puisi ini menggambarkan yang saya ini tak mampu hidup tanpa insan-insan yang saya sangat sayang di sisi saya mak saya, abang saya, abah saya, my only girl in my heart Habesah, Izzati my sweet dearest...i love this family!

Saat mata terpejam
Hanya kau ku terbayang
Menghapus semua segala rasa di jiwaku

Saat mata terbuka
Kamulah yang pertama
Tak mampu aku
Bayangkan
Hidup tanpa dirimu

bait rangkap ini telah merebah kan saya dari berdiri inilah keistimewaan insan-insan yang kita sayang dalam hidup kita, walaupun berulang kali kita atau dia atau insan yg kita sayang melakukan kesilapan dan keterlanjuran namun ikatan kasih dan sayang itu menjadi penguat dan pengukuh kerana setiap yang berlaku ada sebab musabab nya..saya percaya itu! tuhan tidak pernah berhenti menguji hambanya....

Cukup sudah kau menghukum
Salahku tetap salahku
Benarkan ku berbicara
Agar bisa pulih semua

Namun harus sampai bila
Kau kan diam seribu bahasa

Maafkanlah ku tak bisa hidup tanpa kamu
Fahamilah ku tak mampu terus tanpa kamu
Bagaimana ku nanti
Bila tiada mengganti
Yang ku ada hanya kamu saja....

Bait ini sudah cukup menyatakan erti luhur dan murni sesebuah perhubungan itu...salah tetap salah, namun adakah dengan mencari kesalahan seseorang itu adalah jawapan kepada kepuasan diri? maaf bukan bermakna kita setuju pada tindakan nya sebaliknya kemaafan itu diikuti dengan satu anjakan agar dia sedar akan segala kesilapannya...

Kadang saya selalu berfikir adakah perlukan kepada kematian atau seseorang itu dah tenat baru kita mahu kembali dan menjadi seperti biasa atau memberi kemaafan dan mahu berjanji setia mahu memberi sepenuh perhatian pada seseorang itu???? adakah jika di saat seseorg itu telah pn mati atau di saat terakhir menikmati percuma nya udara tuhan baru kita mahu mengaku kesalahan kita; kita mahu mengaku keburukan kita; mengubah kehidupan kita dari yang buruk ke sebaiknya, yang salah ke betulnya, yang serong ke lurusnya....manusia tetap manusia, manusia penuh dengan pelbagai ragam. Kadang sampai penat kita harus menyelami dan lalui dalam nya ranjau nya. Ingat lah wahai pembaca blog saya..mati bukan lah jawapan terbaik untuk kembali! Jadilah seseorang yang pemurah hati dan budinya kerana manisnya dalam menghadapi tiap ujian dan tabah nya menghadapi setiap dugaan dengan memaafi setiap keslahan samada kesalahan itu datang dari sendiri atau orang lain......

No comments: