Wednesday, September 15, 2010

melodi dan rindu bersama


Duhai kekanda usah membisu
Mengapakah bersedih
Duhai kekanda ku rasa sayu
Mengapa kau begitu
Dinihari petang menanti
Ku kesepian

Duhai adik kau tak mengerti
Mengapa ku begini
Kukenangkan kisah silam
Memori indah bersama
Apakah saat itu mungkin berulang
Ku harap saat itu akan berulang

Kiasan hidup ibarat roda
Kekadang di atas di bawah di atas semula
Redha dan syukur apa kehendak-Nya
Itulah tanda kasih sayang kita

Tutur katamu itu penuh bermakna
Kini hilanglah kerinduan di jiwa
Wahai kekanda tenangnya di hatiku
Melihat wajahmu kembali ceria


Terasa sangat sedih dan sayu bila mendengar lagu dan membaca bait lirik ni. Terasa sangat jauh untuk menyampaikan hasrat di hati hanya lagu ini saya dapat selitkan di blog saya kerana saya yakin insan ini akan ke blog saya dan saya terlalu berharap agar lagu ni dapat mengukuhkan kembali pautan yang rapuh itu sungguhpun sedikit je rapuhnya namun nak mencatumkan kan nya sukar dan saya sangat merasai nya. Kadang-kadang saya kelu kenapa la semua ini terjadi?

Kurindukan kasihmu kekanda...

SURIA YANG SURAM MENANTI WAKTU
SENJA BERLABUH KU TERASA PILU
TIUPAN ANGIN KEDENGARAN BAGAI MENGALUN WIRAMA INDAH
KU SENGAJA MENUTUPI RASA HATI SELAMA INI
NAMUN TAK MAMPU KU PENDAMKAN
RAHSIA DALAM SANUBARI

OH..KINI KU PASRAH
TERBONGKAR SEGALANYA
YANG KURINDUKAN KASIHMU KAKANDA

CIPTALAH KEJAYAAN DALAM DIRIMU
SEIMBANG DUNIA JUA AKHIRAT
LETAKKAN AGAMA SETINGGINYA
ITULAH NASIHATKU SEIRING RINDUMU

AKANKU TUURUTI NASIHATMU
INGIN KU CONTOHI DIRIMU OH KAKANDA.....

MENGUBAT JIWA KU YANG GUNDAH
DEMI CAHAYA MENANTI KU DI SANA

PASTI KAU KECAPI BAHAGIA DI HARI MUKA
JASAMU KAKANDA MUSTAHIL KU LUPAKAN
OH...DULU KINI HINGGA KE AKHIRNYA
DIRIMU BERTAKHTA DI KALBU


Bila saya menjengah ke blog abang saya pula. Saya terasa sangat pilu, lagu ini pula menyusul mengelami suasana saya. Kenapalah semua hukuman ini tercipta namun apakan daya sudah ini kehendak nya. Mungkin di luar orang nampak saya senyum meleret tapi di hati saya sekarang penuh dengan kedukaan ibarat bai-bait lagu di atas saya yakin abang saya pun mengalaminya juga.


Saya tidak segan dan tidak malu untuk menyatakan saya sayang abang saya di sini. Apa yang hendak orang katakan saya tidak peduli ini blog aku! kau ada! aku sayang abang aku! kau ada! huhu.. walau apa pun, sabar meniti sepanjang waktu saya ini. Titipan doa menjadi sandaran segala pengharapan saya buat masa ini. Sesukar mana pun saya harus tabah. Moga dalam tempoh terdekat ini semua akan berakhir dengan 'happy ending' saya yakin abang pun begitu juga. Saya rindukan senyuman dia dan telatah nya :)


Ku rindukan kasihmu kekanda....

2 comments:

Eddy Ezally Zuraidy Adnan said...
This comment has been removed by the author.
Eddy Ezally Zuraidy Adnan said...

adik camane? ok xpe, die xingt pun =(